3 tips untuk mengelola stres
Mental Health | 21 Maret 2020

Kalau masalahnya bisa diselesaikan, kenapa khawatir? Kalau masalahnya nggak bisa diselesaikan, khawatir pun nggak ada gunanya. Jadi….buat apa kamu khawatir?
Kita semua mengalami stres – di tempat kerja, di rumah, bahkan di jalanan.
Terkadang kita bisa ngerasa sangat stres karena mengalami perubahan besar dalam hidup seperti kematian orang yang dicintai, perceraian, kehilangan pekerjaan, mengalami penyakit atau cedera, merawat anggota keluarga yang lanjut usia atau sakit, mengalami tantangan secara emosional (depresi, kegelisahan, kemarahan, kesedihan, rasa bersalah, rendah diri) atau mengalami peristiwa traumatis, seperti bencana alam, pencurian, atau kekerasan terhadap kita atau orang yang kita cintai.
Bahkan pengalaman yang sering dianggap pengalaman positif seperti menikah, travelling, pindah ke rumah/lingkungan yang baru atau menjadi orang tua baru pun bisa menjadi hal yang memicu stres.
Nggak hanya peristiwa besar aja, kadang mengalami argumen sama seseorang, terlalu banyak kerjaan, atau mengalami kerepotan sehari-hari kaya kejebak macet, anak susah makan, rumah berantakan juga bisa menjadi pemicu stres.
Stres bisa bikin kamu jadi nggak produktif, membuat kamu nggak bahagia, bikin kamu jadi cepat marah dan juga cepat capek – secara fisik, mental dan emosional.
Tapi sayangnya, nggak ada kehidupan yang sepenuhnya bebas dari stres.
Stres dan peristiwa yang bisa memicu stres adalah bagian dari hidup.
Orang-orang yang paling bahagia dan sukses pun, pasti pernah dan sering mengalami stres dalam hidupnya. Tapi yang membedakan – dan yang paling penting – adalah, orang-orang tersebut mengetahui bagaimana caranya untuk mengelola stres dalam hidup mereka, makanya mereka bisa tetap sukses dan bahagia walaupun menghadapi stres sehari-hari.
Itulah kenapa kita pun perlu tau gimana caranya untuk mengelola stres, supaya kita pun bisa sukses, tetap produktif dan yang paling penting – bahagia!
Coba deh praktekin tiga cara yang simpel tapi efektif dibawah ini:
1. Berbicara positif ke diri sendiri.
Berbicara ke diri sendiri alias self-talk itu bukan nya gila!
Sadar atau enggak, kita semua sebenarnya selalu bicara sama diri kita sendiri, loh!
Terkadang kita berbicara dengan keras (bersuara), tetapi keseringan, kita berbicara di kepala kita sendiri. Yup – pikiran yang suka muncul di kepala kamu itu, itulah self-talk, dan self-talk itu bisa negatif atau positif.
Self-talk yang negatif hanya akan bikin kamu stres. Sebaliknya, kalau self-talk kamu positif, kamu bisa menjadi lebih tenang dan bisa mengendalikan stres kamu.
Dengan latihan dan konsistensi, kamu akan bisa mengubah self-talk dan pikiran negatif menjadi positif. Dan semakin sering kamu latihan, semakin cepet self-talk dan pikiran positif itu bisa jadi kebiasaanmu.
Jadi, gimana sih cara latihan berpikir dan berbicara positif ke diri sendiri?
Simpel banget, caranya hanyalah dengan mengubah kata-kata yang negatif yang biasa kamu pikirin/omongin ke diri kamu sendiri menjadi lebih positif.
Contohnya:
“Aku nggak bisa ngelakuin ini.” —> “Aku pasti bisa” / “Aku akan melakukan yang terbaik sebisaku” / “Aku akan belajar.”
“Aku sebel sama keadaan ini.” —> “Aku pasti bisa menghadapinya.” / ”Aku pernah ngelewatin ini sebelumnya.” / “Aku akan ngendaliin apa yang di bawah kendaliku dan menerima apa yang diluar kendaliku.”
“Aku ngerasa nggak berdaya dan sendirian.” —> “Aku orang yang kuat dan mandiri” / “Aku bisa ngelakuin ini sendiri.” / “Aku bisa minta bantuan kalau aku butuh.”
“Aku selalu bikin kesalahan!” —> “Aku cuma manusia, dan semua manusia berbuat kesalahan.” / “Dari kesalahan ini aku akan belajar dan menjadi lebih baik” / “Aku bisa memperbaikinya.”
Latihanlah self-talk positif ini setiap hari – di dalam mobil, di tempat kerja, sebelum tidur, begitu bangun tidur atau dimanapun dan kapanpun kamu sadar bahwa kamu lagi berpikir negatif.
Latihan ini juga bagus untuk dilakukan sama seluruh keluarga – ajarin juga anak-anakmu untuk melakukan latihan ini! Semakin cepat mereka belajar soal ini, semakin bagus! Karena selain mengurangi stres, self-talk positif ini juga akan meningkatkan kepercayaan dan juga harga dirimu loh! Jadi, alasan untuk mempraktekan hal ini sesering mungkin semakin banyak kan?
2. Teknik darurat penghenti stres
Teknik darurat penghenti stres ini adalah tindakan darurat yang bisa kamu lakukan saat kamu lagi berada di puncak stres. Kamu bisa ngelakuin satu atau lebih dari teknik ini, sesuai dengan situasi dan kebutuhanmu:
- Hitung sampai 10 sebelum kamu berbicara atau bereaksi.
- Ambil napas dalam-dalam dan pelan-pelan sampai kamu merasakan tubuh kamu menjadi lebih rileks.
- Berjalan-jalan, walaupun hanya ke depan ruangan atau kamar mandi. Ini bisa membantu memecah ketegangan dan memberi kamu kesempatan untuk mikir.
- Cobalah meditasi atau berdoa untuk menenangkan pikiran dan mendapatkan perspektif yang berbeda.
- Kalau memungkinkan, tidurlah sebentar dan hadapi hal yang membuat kamu stres di hari berikutnya.
- Walaupun banyak hal yang kita perlu hadapin dan selesain secepetnya, kadang menjauh sebentar dari situasi yang memicu stress bikin kita lebih bisa menangani hal itu dengan lebih baik karena kita akan menjadi lebih tenang, dan biasanya saat kita udah merasa tenang kita akan bisa berpikir lebih kreatif untuk memecahkan masalah itu.
- Pecahkan masalah yang besar menjadi beberapa masalah kecil. Tangani masalah dan ambil langkah satu persatu. Dengan begitu masalah itu akan lebih gampang ditangani daripada kalau kamu mencoba menangani semuanya sekaligus.
- Pasang musik yang tenang, dengerin audiobook atau podcast yang menginspirasi dan memotivasi untuk membantu kamu menghadapi stres, terutama saat kamu lagi kena macet di jalan. Jadi daripada kamu fokus sama hal yang bikin kamu stres di jalan, kamu malah jadi bisa belajar sesuatu.
- Luangin waktu untuk main sama anak kecil, hewan peliharaan, orang yang kamu sayang, teman atau sahabatmu, atau lakuin sesuatu untuk membantu orang lain.
- Berolahragalah atau lakuin suatu aktivitas yang bisa bikin kamu keringetan. Olahraga adalah penangkal stres yang sangat manjur! Pilih olahraga yang kamu suka, dan lakukan itu secara rutin, terutama saat kamu lagi merasa stres-stres nya!
3. Kegiatan penghilang stres
Kita semua punya strategi masing-masing dalam menangani stres.
Mengutip pembahasan dari artikel sebelumnya, 10 tips untuk menjaga kesehatan mental,
“Saat seseorang merasa tertekan atau stress, kadang coping mechanism (mekanisme pertahanan diri/cara seseorang menghadapi sebuah tantangan dalam hidup – atau sering juga disebut pelarian) mereka adalah dengan mengkonsumsi substansi seperti alkohol/rokok/narkoba.“
Tapi bukan hanya mengkonsumsi substansi seperti alkohol/rokok/narkoba, kebanyakan strategi coping mechanism yang orang lakukan juga nggak sehat dan punya efek samping yang nggak hanya berbahaya buat kesehatan fisik kita, tapi juga kesehatan mental kita. Disamping itu, rata-rata tujuan coping mechanism itu adalah untuk menunda dalam menghadapi masalah yang sebenarnya dan untuk kabur dari hal yang memicu stres tersebut. Itulah makanya strategi-strategi itu sering disebut pelarian, beberapa contohnya adalah:
- Merokok / Vape / Shisha
- Minum alkohol terlalu banyak
- Mengkonsumsi pil atau obat-obatan terlarang untuk bersantai
- Terlalu banyak makan atau malah mengurangi makan
- Mager berjam-jam di HP, depan TV atau komputer, untuk nonton film atau main game
- Masturbasi, nonton film porno atau seks berlebihan
- Menyendiri dan mengisolasi diri dari teman, keluarga, dan aktivitas
- Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit
- Menunda-nunda mengerjakan sesuatu
- Mengisi setiap menit, setiap hari, sibuk melakukan ini itu untuk menghindari masalah yang sebenarnya
- Melampiaskan stres ke orang lain (memukul, berteriak/ngomel/ngata-ngatain orang (secara langsung maupun online), membully orang dengan melakukan kekerasan secara verbal atau fisik)
Strategi untuk mengurangi stres diatas bukan cuma efek kerjanya hanya sementara, tetapi malah bisa menyebabkan kerusakan dalam jangka panjang dan merugikan bukan hanya diri sendiri, tapi juga orang lain.
Alternatifnya, kamu bisa melakukan hal-hal yang kamu suka, dan itu adalah cara alami untuk menghilangkan stres dan membuat kamu bahagia.
Bahkan saat kamu lagi merasa down (sedih/kurang semangat) kamu tetap bisa menemukan kesenangan dalam hal-hal positif dan produktif yang kamu enjoy, seperti:
- Seni – Menggambar, mewarnai, melukis, menyanyi, atau memainkan alat musik.
- Tulis Jurnal/Diary kegiatan sehari-hari, perasaan, ide atau hal-hal yang kamu syukuri.
- Bikin kolase album foto untuk fokus sama kenangan indah.
- Baca buku, artikel, majalah atau e-book.
- Nonton video atau film dokumenter yang memotivasi dan menginspirasi.
- Dengerin musik, audiobook atau podcast.
- Ketemuan sama teman/keluarga untuk hangout, minum kopi dan makan-makan.
- Mainkan olahraga favorit seperti golf, tenis, badminton, tenis meja atau basket.
- Lakuin hobi atau mengikuti kelas keahlian baru seperti menjahit, merajut, masak atau bikin kue.
- Bermain dengan anak-anak atau hewan peliharaanmu – kalau bisa di luar ruangan.
- Pergi ke museum, konser musik atau nonton pertunjukan yang menginspirasi.
- Berjalan-jalanlah dan menikmati alam: taman, sawah, hutan, pantai atau pegunungan.
- Berenang atau berendam dengan santai. Shower yang lama dengan air panas atau dingin yang lama pun akan menyegarkan badan dan pikiran.
- Lakukan meditasi dan yoga, sendiri atau bersama kelompok, di rumah atau di kelas.
- Berkebun, melakukan proyek perbaikan atau dekorasi rumah/kamar/ruang kerjamu.
- Jogging, jalan pagi/sore sambil dengerin musik atau bersepeda.
Kuncinya adalah melakukan hal produktif yang kamu enjoy dan bikin itu jadi sebuah latihan dan rutinitas sehari-hari yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi stres. Dijamin kamu akan merasa lebih happy dan bangga sama diri kamu sendiri begitu kamu berhasil menggantikan strategi negatif yang mungkin biasanya kamu lakukan dengan mempraktekan strategi dan kegiatan positif di atas.
Dan tentunya, jangan khawatir atau ragu untuk meminta bantuan kalau kamu merasa butuh bantuan dalam mengelola stres mu.
Kamu bisa mencoba berbicara dengan teman atau keluarga, atau lebih bagus, bicaralah dengan seorang profesional seperti life coach, konselor, psikolog atau dokter mu yang mengerti mengenai mental health dan bisa bukan hanya memberikan dukungan, tapi juga memberikan langkah praktis untuk membantu kamu mengelola stres mu dengan lebih baik lagi.
“Penyembuhan membutuhkan waktu, dan meminta bantuan
adalah langkah yang berani.”
Mariska Hargitay
Baca juga artikel sebelumnya:
Apa itu mental health (kesehatan mental)?
10 tips untuk menjaga kesehatan mental
Merasa overwhelm (kewalahan)? Ini solusinya!
Tentang Penulis:
0 Comments